Masa-masa SMA selalu dipenuhi oleh cerita seru yang muncul di setiap langkahnya. Suara tawa dan langkah kaki yang mewarnai hari-hari kita akan segera tergantikan oleh keheningan yang menandakan akhir masa ini.
Dua tahun berlalu begitu cepat. Masa-masa SMA, meski tak seindah yang dibayangkan, juga tak seburuk yang pernah dikhawatirkan.
Pagi itu, aku datang di hari Senin yang begitu cerah. Dengan rasa malu, aku melangkah perlahan memasuki gerbang menuju lapangan sekolah. Di sana, berdiri siswa-siswi dari berbagai sekolah dengan seragam yang berwarna-warni, bersama-sama berdiri di bawah terik matahari pagi.
Itu adalah momen yang paling menegangkan, karena hari itu aku akan mulai menjelajahi lingkungan baru. Namun, kini dua tahun sudah berlalu, dan aku melihat adik-adik kelas yang baru saja masuk. Mungkin mereka merasakan hal yang sama seperti yang dulu aku rasakan — takut dan malu untuk memulai berinteraksi.
Kehadiran mereka mengingatkanku bahwa waktu kita sebagai siswa di sekolah ini sudah hampir usai. Tanpa terasa, kita sudah berada di semester lima, fokus meraih cita-cita untuk masuk ke perguruan tinggi negeri.
Teman-temanku, yang dulu selalu tertawa bersamaku, kini lebih serius dalam belajar. Seolah-olah momen-momen ceria kita telah berakhir, digantikan oleh kesibukan anak kelas dua belas SMA.
Aku teringat kakak-kakak kelas yang sebelumnya sudah melewati acara perpisahan mereka. Kini, hanya tinggal menghitung bulan, aku dan teman-teman akan berada di posisi yang sama—berpisah dan melangkah ke kehidupan yang baru.
Meski mungkin kita tidak pernah mengucapkan "selamat datang" saat pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini, kita pasti akan mengucapkan "selamat tinggal" pada sekolah yang telah mempertemukan kita semua.
Tak ada yang bisa diucapkan selain rasa terima kasih yang begitu tulus. Terima kasih untuk sekolah yang aku pernah injaki, serta teman-teman yang telah mewarnai perjalanan hidupku. Dan sekarang, kuucapkan selamat tinggal. Semoga di masa depan, kita semua sukses dan mampu meraih cita-cita masing-masing.
Masa SMA mungkin tidak bisa terulang, tetapi kebahagiaan dan kesedihan yang dialami bersama teman-teman akan selalu menjadi kenangan yang abadi.